Dari Alase Bali
Sekitar lima ribu masyarakat Bali mendesak pemerintah segera menuntaskan tujuan pembangunan milenum atau Millennium Development Goals (MDGs). Desakan tersebut disampaikan dalam kegiatan Bangkit Beraksi Stop Pemiskinan Sekarang di Lapangan Puputan Badung Denpasar, Minggu (18/10) petang. Ribuan orang tersebut mengacungkan tangan kiri memakai gelang putih sebagai bentuk dukungan terhadap komitmen tersebut.
Masyarakat dari berbagai latar belakang itu memenuhi lapangan Puputan Badung sambil berdiri mengucap Ikrar Momen Bangkit Beraksi sebagai bentuk desakan pada pemerintah. Ikrar tersebut antara lain desakan agar kemiskinan dan kelaparan bisa dan harus diakhiri, para ibu tidak perlu lagi meninggal dalam proses persalinan dan hak-hak perempuan dihargai, anak-anak tidak perlu lagi meninggal akibat penyakit-penyakit yang dapat dicegah, setiap anak berhak atas pendidikan, terwujudnya perlindungan lingkungan, serta pemimpin membuat keputusan-keputusan yang melindungi rakyat miskin dan rentan, bukannya melindungi kepentingan-kepentingannya sendiri.
”Kami mendesak janji Anda terhadap kemiskinan-pembebasan hutang, bantuan lebih baik, perdagangan yang adil dan keseteraan jender. Buatlah tanggung jawab pertama Anda untuk menyelamatkan jiwa-jiwa rakyat miskin. Kami meminta Anda untuk menghilangkan ketidaksetaraan, bertanggung jawab terhadap rakyat, memerintah dengan adil dan bijaksana, mengakhiri korupsi dan menjunjung tinggi Hak Asasi Manusia,” teriak seluruh masyarakat yang hadir pada kegiatan tersebut secara bersamaan.
Ikrar ini bertujuan memberitahukan kepada para pemimpin dunia bahwa jutaan orang telah bangkit dan menuntut pemiskinan dihilangkan. Mereka juga mengharap bahwa pemenuhan janji atas pencapaian MDGs harus menjadi prioritas politik para pemimpin negara di berbagai dunia. Ikrar itu sendiri merupakan puncak dari kegiatan Bangkit Beraksi selama satu hari. Sejak pukul 9 pagi, para aktivis lembaga swadaya masyarakat (LSM) dan masyarakat sipil Bali yang tergabung dalam ALASE.
Dari pagi hingga malam hari, para aktivis LSM dan masyarakat sipil tersebut mengadakan pameran pelayanan MDGs, pasar murah, street art, konser musik, pelayanan kesehatan gratis, dan pameran kartun, serta pameran poster.
Kegiatan di Bali sendiri merupakan rangkaian dari kegiatan serupa di seluruh dunia sebagai bagian dari “Stand Up, Take Action, End Poverty Now – SUTA Campaign”. Warga di dunia meminta kepada para pemimpin dunia agar memenuhi janji yang mereka buat pada tahun 2000 untuk mencapai Tujuan Pembangunan Milenium.
MDGs mengandung delapan tujuan sebagai respon atas permasalahan global, yang semuanya harus tercapai pada tahun 2015. Butir-butir MDGs tersebut antara lain pemberantasan kemiskinan esktrim dan kelaparan; dicapainya pendidikan tingkat dasar yang merata dan universal; memajukan kesetaraan gender & memberdayakan perempuan; mengurangi tingkat mortalitas anak; memperbaiki kualitas kesehatan ibu hamil; memerangi HIV/AIDS, malaria dan penyakit-penyakit lainnya; menjamin kelestarian lingkungan; dan menjalin kerjasama global bagi perkembangan kesejahteraan. [b]